Bogor: Setelah tertunda sehari, evakuasi terhadap enam mahasiswa Universitas Islam Negeri Yogyakarta yang tersesat di Gunung Salak kembali berlanjut. Cuaca cerah di kaki gunung yang ditandai langit biru dan tidak turun hujan ini mendukung pergerakan tim penolong Tagana Kabupaten Bogor, Mapala UIN Jakarta, UIN Yogyakarta dan Mapala UIKA Bogor. Demikian dikatakan Sekretaris Tagana Kabupaten Bogor Suhandri kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Ahad (31/1) [baca: Cuaca Buruk Halangi Evakuasi Mahasiswa UIN]. Menurut Suhandri, tim evakuasi terdiri dari 15 orang yang dibagi menjadi tiga grup yang bergerak terpisah, dimulai pukul 06.00 WIB. Setiap tim mulai bergerak dari kaki Curuk Nangka menuju [Puncak] Salak II tempat tim pertama menemukan mahasiswa, dan yang lainnya juga menyisir dari Curuk Nangka menuju tempat enam mahasiswa, titik temu nantinya di Salak II," ujarnya. Dalam proses evakuasi, tim membawa peralatan khusus penyelamatan, logistik dan obat-obatan. "Dalam kondisi apa pun, keenam mahasiswa ini harus turun hari ini juga. Karena kita khawatir jika ditunda lagi akan lebih parah, karena mereka sudah kekurangan logistik. Oleh karena itu tim harus bergerak cepat," kata Suhardi. Kondisi terakhir keenam mahasiswa masih bisa berjalan, dan berbicara. Hal itu diketahui melalui kontak antartim yang sudah lebih dulu mengetahui keberadaan enam mahasiswa yang masih bertahan di sana untuk mendampingi. "Kita melakukan kontak dengan tim pertama yang sudah turun dan menemukan titik mereka dan mereka menyebutkan kondisi keenamnya masih baik dapat berjalan dan bersuara, meski sempat terserang hyportemia (hilangnya panas tubuh), karena kekurangan logistik," jelasnya. Adapun berdasarkan informasi yang diperoleh, keenam mahasiswa itu merupakan pendaki ilegal. Mereka masuk melalui pintu masuk Gunung Salak, Ciapus.
Sunday, January 31, 2010
Cuaca Cerah, Evakuasi Enam Pendaki Berlanjut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Jangan Ada Unsur SARA!! Atau Spam!